Minggu, 17 Maret 2019
penelitian grounded theory
Sebagai sebuah desain penelitian, Grounded Theory memiliki dua fitur utama yang membedakannya dengan berbagai desain penelitian kualitatif yang lain. Dua fitur tersebut adalah constant comparison dan theoretical sampling (penulis menilai bahwa belum ada istilah dalam bahasa Indonesia yang sepadan bagi kedua istilah tersebut). Kedua fitur ini menjadi jantung aktivitas penelitian dengan metode Grounded Theory, yang bertujuan untuk menemukan (discover – a la Classic atau Glaserian Grounded Theory) atau mengembangkan (develop, yang mana lebih dekat dengan metode Grounded Theory a la Anselm Strauss dan belakangan Kathy Charmaz. Bisa dilihat uraian dari Annells (1996)) teori dari data.
Pada dasarnya constant comparison dan theoretical sampling merupakan dua aktivitas yang saling terkait. Bila dalam tulisan sebelumnya penulis telah membahas theoretical sampling, maka dalam tulisan ini penulis hendak memumpun perhatian pada constant comparison sebagai salah satu fitur penting dalam penelitian dengan Grounded Theory.
Constant comparison ringkasnya merupakan tehnik yang digunakan peneliti Grounded Theory untuk mengabstraksi berbagai data deskriptif yang dikumpulkan. Tujuan penggunaanya adalah untuk membawa data-data dari aras empirik ke aras yang lebih abstrak, dan mengelompokkan data-data itu ke dalam kode-kode dan kategori sebagai basis untuk perumusan teori. Peneliti memulai constant comparison sejak tahap pertama ia terjun ke lapangan dan mengumpulkan data. Di tahap itu, data yang dikumpulkan peneliti tentu akan masih sangat bersifat deskriptif dan mentah. Peneliti kemudian harus membanding satu data, atau tepatnya satu informasi dalam data dengan informasi lain dari data yang sama atau data yang lain, kemudian melihat kemiripan, relasi, atau pola apa yang nampak sebagai hasil pembandingan itu. Kemiripan, relasi, atau pola itu harus disandikan atau diberi kode. Dengan melakukan hal ini maka data yang bersifat mentah dan deskriptif tadi akan perlahan-lahan terabstraksi – dibawa ke aras yang lebih tinggi hingga akhirnya menjadi teori.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar